SELAMAT DATANG Di SUARA HATIKU INI

SELAMAT DATANG Di istana hatiku ini. Mari membaca dan berbagi suara hati bersama..Selamat membaca....

Jumat, 30 Oktober 2009

AKU BAKAR HATIKU

Gelombang cinta di samudera asmara
gegap gempita melahap perahu iba
dayung yang patah
ceceran nafas yang terombang ambing
tersengal di puncak buih nan lepuh

Anginpun bertiupkan aroma kesturi
ketika aku nyalakan tungku keputusasaan
membakar hati
memanggang jiwa

Hai pelaksana mati....
rajam mautmu pada buluh nadi hatiku
biarkan dia hitam
dalam kubur kesatuan abadi

Dan aku akan diam dalam satu
sampai nafas tiada dengus



D35UP1D

Kamis, 29 Oktober 2009

ALIF CINTA

Aku buka kitab ayat-ayat cinta
alifku tegak mengarah tingginya langit
pada tasbih yang tak henti berputar
aku acak hakekat rindu

Malaikat datang membelah duka
senandung malam, kelam di kaki bukit bidadari
sekalimat rasa melayang diarak awan
menuntun jiwa menembus bianglala

In alif cintaku, teriakku....
yang tegak searah katulistiwa
mengakar rindu segenggam benih
demi berimbun bunga-bunga cinta

Taukah kau, lantangku
aku datang dengan cinta setegak alif
untuk dibaca sefasih mungkin
dan rasakan tegak cintaku setegak alif

Meski masa terus berganti dan berganti warna
cintaku tetap setegak alif.


D35UP1D
Lombang, 12 April 2007
RINIA


I
Aku rajut kata demi kata dalam keheningan
menjadi seikat kembang harapan
esok, tak kala mentari menuai sapa
di jendelamu bunga itu menanti sentuh dan ciummu

II
Berlembar kertas remuk dan terbang melayang
berserakan tanpa jejak pasti
diatas lencak bambu, dibawah cahaya rembulan
aku acak wujudmu dalam madah kata

Namun semua sia...
beribu puji, aku oret dalam kehati-hatian yang tinggi
sosokmu belum sempurna terangkai

III
Rinia.....
Aku bakar diriku dalam asmara yang membara
separuh jiwakupun menjadi jiwamu
disetiap gerak bibir yang hening
lirih aku ungkap cinta kepadamu

Maukah kau jadi pendampingku...?


D35UP1D

NEGERI BULAN BINTANG

Negeriku ini bukan negeri dongen seribu malam
atau celoteh tinggi para penghayal kata
negeriku ini adalah Negeri Bulan Bintang
yang dibangun dari ribuan tahta cinta

Selamat datang di negeriku sahabat
negeri yang berbahasa senyum
bangsa yang bertabur keharmonisan
setetes air mata begitu mahal harganya

Inilah Negeriku sahabat
Negeri Bulan Bintang nan permai
negeri yang tersusun dari indahnya persahabatan
bertabur milyaran mutiara cinta dan perdamaian

Menetaplah di negeriku sahabat
tumpahkan senyummu seindah mungkin
bersamaku, kita akan merangkai persahabatan
tanpa air mata...



D35UP1D

Senin, 26 Oktober 2009

TELANJANG

Aku telanjang bulat tanpa sehelai kain angan
aku dekati Tuhan dengan rayu nafsu bergelora
aku buru Tuhan yang masih menjauh
dengar ceceran air mata pengibaan

Aku benar-benar telanjang bulat
pesta kebebasan baru aku mulai
irama syahdu tangis pengharapan
mengiring senadung kalimat syair kebesaranNya

Aku kian terbuai dan terlena
meski masih jauh raga menyatu asmara
aku merasa nikmat dalam belaiNya
yang Dia rabakan lewat angin.


D35UP1D

Sabtu, 24 Oktober 2009

Masjidku Makin Raib

( Inspirasi Masjid Kubah Mas )


Beribu-ribu masjidku, satu tempat sujudku
mengapai Tuhan dengan jiwa yang kudus
Allahu Akbar....
betapa besar keagunganmu itu

Kini masjidku kian raib dalam kemegahannya
berton-ton mas telah membutakan mata
keindahan masjidpun menjadi puja utama
sedang keindahan bercinta dengan Tuhan hanya pengisi

Aku bangga masjidku megah
tapi aku takut masjidku berubah menjadi pantai
orang-orang tak lagi bersujud di masjidku
kecuali memuja keindahannya

Siapa yang salah, tak ada yang salah
hanya keimanan kita bukan lagi putih
tapi berubah menjadi biru.


D35UP1D
Jakarta, 22 Oktober 2009

( i )

I ( Orla )
Semangat tuan berapi-api
mencari jalan revolusi
sampai tuan lupa diri
banyak tempat banyak istri

Berkat tuan bangsa ini jadi mandiri
hidup merdeka di tanah pertiwi
tapi tuan tak panjang waktu diberkati
masih dirindu sudah dimati....?

II ( Orba )
Berkata tuan tiada berhati
sedikit berorasi ditembak mati
segala janji tuan patri
yang tampak pasti hanya kebiri

Sampai kapan tuan terus berdasi
mencari jati diri dengan pungli
adakah tuan masih punya hati
melihat rakyat setengah mati

III ( Reformasi )
Ayam tak bangun tuan sudah berbenah diri
memasang dasi menawarkan reformasi
membongkar ulang harga yang mati
dalam membangun ibu pertiwi

Berkoar-koar setengah mati
merangkai kata-kata beikrar janji
ternyata tuan hanyalah belati
janji tuan hanyalah imajinasi



D35UP1D

Jumat, 23 Oktober 2009

AKU PENCEMBURU

Dalam hening malam merajut selendang sunyi
aku tengadah melepas hati jauh
menyusuri keindahan bercinta dengan Tuhan
hingga kurasa kinikmatan yang tak terbatas

Seperti malaikat, bahkan lebih
aku gelar sujud tanpa waktu dan koma
hingga lurus alif hati tak terhalang
menembus wujud diri akan keindahan Tuhan

Biar malaikat malu dengan cinta dan nafsuku
dan aku sobek-sobek sayapnya
biar mereka tahu
akulah sang hamba yang pencemburu

Melihat cinta yang melebihi cintaku kepadaNya
atau cintaNya kepada selainku
Akulah pemburu Tuhan lewat makrifat.


D35UP1D

GELOMBANG SURAMADU

Debar debur angin mengabarimu
seluruh negeripun tahu kau telah di bangun begitu elok
aku bangga bertepuk dada
Madura bukan lagi pulau yang kolot
Madura akan jadi primadona negeri bahkan dunia

Hitam putih ceritamu
kempas kempis harapan kepadamu
akankah Maduraku tetap dalam kata
" Madura yang perawan.....?"

Suramaduku....Maduraku....
kebanggaanku ketakutanku
nerakaku kehancuranku
entahlah......

Aku hanya berdoa dalam setiap sujud
Maduraku tetaplah Madura yang perawan
tak terjamah budaya iblis

D35UP1D

Jumat, 16 Oktober 2009

TUHAN AKU BERGOYANG

Tuhan
ini goyanganku yang begitu hangat dan menggetarkan
tarian cinta penuh nafsu kudus
yang terangkai dari keluh hati tak bertara
meliuk-liuk, menghentak-hentak

Aku akan menari untukmu Tuhan
berbaju putih di tengah samudera dzikir
memutar tasbih dan dosa-dosa
aku ebor Kau dalam goyanganku

Jangan iri wahai para malaikat
mari bergabung dalam tarian indahku
tarian ngebor kasih iba Tuhan
dalam goyangan hati yang kudus.


Salam Renungan
D35UP1D

Kamis, 15 Oktober 2009

................................???

Maukah kau mati denganku sekarang
telah aku siapkan kafan untuk kita
dua bilah celurit terasah untuk penghabisan
dan tujuh rupa macam bunga biar romantis

Terbaringlah disini
dirimbun ilalang yang hening seribu bahasa
kita telanjangi bulan
sebab esok bulan bukan milik kita lagi

Kekasihku....
telah kau kobarkan kata setia membakar dunia
akankah kau padamkan api yang berkobar itu
lihat ke dalam kalbu
pernahkah kita bermimpi menaiki kereta kencana

Disini kekasihku...
ketika kita bunuh diri bersama
kereta kencana yang indah akan mengantar kita
pada mahligai kehidupan

Kenapa menangis sayang
kita cuma mau mati dan tak lebih
seharusnya kau tersenyum bahagia
sebab kita akan mati

Ayo permataku yang indah
jangan sia-siakan kain kafan dan celurit terasah ini
biarkan darah sukma kita berdua memerahinya
dan air syurga dunia membasahi
sebab kita akan mati diatas ranjang pengantin
menikmati malam pertama kita
menuju mahligai hidup bercinta.


D35UP1D

Selasa, 13 Oktober 2009

MADURA ASLI

Madura adalah tanah dimana aku dilahirkan
Madura adalah istana syurga kedamaian
carok hanyalah legenda Mbah Sakera
Madura asri penuh senyum persaudaraan

Jangan katakan celuritku adalah maut
sebab ia ada untuk menyabit rumput segar
dimana sapi-sapiku selalu berteriak manja
karn besok akan di adu dalam kerapan sapi

Itu Maduraku sayang...
carok hanya legenda mbah moyangku
datanglah ke Madura
kan ku manja kau dengan kemeseraan masyarakatnya
yang sepadan dengan ke mesraan alamnya

Lalu...
aku sambut kau dengan musik saronenku
dan tradisi-tradisi budaya yang masih perawan.


De Supid
16 Mei 2009

SUARA DALAM GENANG DARAH

( Ketukan Untuk Perawan Madura )


 Huuu... ilalang menari menusuk bulan
gelap merayap merajut sunyi

Huuu.... putri gelingsang meneguk rindu
jilbab terlepas menjadi celana pendek

Humpimpah.... pulauku
Humpimpah.... tanahku
asapmu merah mengalir menutup senja
malammu datang tanpa malaikat

Huuu... huuu.... huuu....
hancur lebur tinggal serpihan
lautan jilbab menjadi lautan iblis

Inikah sebuah kekalahan
ataukah sebuah doa yang tersangkut....?
jilbab terlepas menjadi celana pendek
senyummu adalah getaran nadi iblis

Dimana lautan jilbabmu
dimana celurit emasmu
mana timur
mana barat
semua hanya bangkai tak terkubur.


D35UP1D
23 April 2005

Senin, 12 Oktober 2009

RINDU TERKUBUR

( Bingkisan Hati Untuk Hati ? )


Rinduku merindu tanpa rindu merindu
rinduku adalah rindu yang tak dirindu
rinduku adalah riak benak beriak
tanpa suara atau tatapan pasti

Rinduku bangkai rindu yang terkubur
berdebur dalam gelombang ilusi
rinduku mati tanpa mati
rinduku rindu yang di kafani

Ah....aku perindu
melukis langit dengan tinta kesia-siaan
bagai angan tercemari gaya bintang jatuh
menanti-nanti untuk mengucap pinta atau ikrar
namun hanya bualan kosong

Rinduku terkubur, tanpa nisan tertancap
rinduku terkubur dalam sanubariku sendiri
sebab aku perindu yang kalah
pada keadaan yang tampak.

D35UP1D
12 Agustus 2001

Sabtu, 10 Oktober 2009

RINDUKAN KEMATIAN

Nyanyian rindu itu terlantun dari arah hatiku
pada kaki langit barat yang fatamorgana
berirama gesekan biola lembayung temaram
dan petikan melodi desiran selendang putri angin
pada dedaunan...
aku bersenandung seluruh wujud hatiku
diatas merah senja berpijar disana
pada sajadah panjang perenungan
kuangkat hati dan wajahku
Ya Allah...
inikah aku yang sesungguhnya
yang mengaku aku adalah abdimu
tapi mengapa rindukan kematian diatas takdirmu?
Tuhan mingkin tersenyum kepadaku
betap bodohnya aku merindukan kematian
sedang hidup adalah lebih indah
mengapa harus mati demi cinta
sedangh cinta itu adalah gelombang birahi.
Percuma...
aku harus tegar dan tersenyum
tanpa rindukan kematian.


D35UP1D, 10 Oktober 2009

UNTUK SAUDARAKU DI PADANG

Ini lagu Tuhan yang di sanandungkan kepada kita
meski perih menyayat-nyayat
dan ratusan nyawa hilang tak berbekas
tapi ini lagu cinta Tuhan
bahwa Dia selalu menyayangi kita
agar kita tak melupakan diriNya
yang mungkin kian raib dari kehidupan kita

Tersenyumlah Saudaraku...
aku tahu perihnya hatimu dan aku rasakan itu
dan kau adalah yang terhebat
sebab Tuhan tak pernah lupakanmu
sehingga kesadaran senantiasa membalutmu penuh rahmat

Bangkitlah saudaraku...
biarkan puing-puing mengkacai hatimu
bahwa kita tak seberapa
sujudkan kepalamu suadaraku
bersyukurlah bahwa cinta Tuhan masih tak luntur

Dari jauh, lewat nadi tanah ibu dan darah yang mengalir
semai kalimat kudus selalu kami keluh
semoga kalian diberi ketabahan
atas duka laramu

De Supid

SENANDUNG API

Sunyi malam merajutku menjadi selendang ilusi
pada sayap-sayap malaikat
diantara bulu-bulunya yang putih
aku melayang menembus keheningan
aku melepas kosong
nyanyian senandung api berkobar dibumi
aku meghayati
lirih liriknya yang penuh duka
dan kusaksikan...
roh-roh dengan deraian air mata menyesali
kisah selanjutnya bagi darah mengalir
benarkah mereka akan menemukan waktu
yang layak untuk dinanti jaraknya
bagi hebatnya penderitaan.

De Supid

KALIAN PERGILAH

Mengapa menjadi teroris di negeri saudara sendiri
itukah jihad....?
menghilangkan nyawa saudara sendiri yang tak berbahaya
itukah nurani....?
tanpa ada iba untuk merasa manusia

Ah...aku tak paham
aku merasa itu bukan saudaraku
sebab saudaraku adalah pembawa kedamaian
apalagi untuk sesama muslim

Ini negeriku......
merah darahku dan putih tulangku
pergi kalian dari tanah ibuku tercinta
jangan kau bangun teror yang meresahkan bangsa lagi

Dan.....
jika kau pen_jihad yang sejati
ucapkan Allahu Akbar.....
berangkatlah kePelistina
disana......
suadara-saudara kita membutuhkan kita
bukan negeriku tercinta ini
yang harus kau cabik-cabik.


De Supid

Minggu, 04 Oktober 2009

DUKA IBU

Ketika alam tak lagi bersahabat dengan kita
inilah duka terperih yang harus kita nikmati
gempa......
gempa......
gempa......
entah apa lagi...?
siapa yang akan disalahkan
air mata
darah
keringat
mengalir membentuk sungai duka
dan kita mandi di arusnya
setiap saat dalam lara
duka negeri tercinta.