RINIA
I
Aku rajut kata demi kata dalam keheningan
menjadi seikat kembang harapan
esok, tak kala mentari menuai sapa
di jendelamu bunga itu menanti sentuh dan ciummu
II
Berlembar kertas remuk dan terbang melayang
berserakan tanpa jejak pasti
diatas lencak bambu, dibawah cahaya rembulan
aku acak wujudmu dalam madah kata
Namun semua sia...
beribu puji, aku oret dalam kehati-hatian yang tinggi
sosokmu belum sempurna terangkai
III
Rinia.....
Aku bakar diriku dalam asmara yang membara
separuh jiwakupun menjadi jiwamu
disetiap gerak bibir yang hening
lirih aku ungkap cinta kepadamu
Maukah kau jadi pendampingku...?
D35UP1D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar