SELAMAT DATANG Di SUARA HATIKU INI

SELAMAT DATANG Di istana hatiku ini. Mari membaca dan berbagi suara hati bersama..Selamat membaca....

Sabtu, 10 Oktober 2009

RINDUKAN KEMATIAN

Nyanyian rindu itu terlantun dari arah hatiku
pada kaki langit barat yang fatamorgana
berirama gesekan biola lembayung temaram
dan petikan melodi desiran selendang putri angin
pada dedaunan...
aku bersenandung seluruh wujud hatiku
diatas merah senja berpijar disana
pada sajadah panjang perenungan
kuangkat hati dan wajahku
Ya Allah...
inikah aku yang sesungguhnya
yang mengaku aku adalah abdimu
tapi mengapa rindukan kematian diatas takdirmu?
Tuhan mingkin tersenyum kepadaku
betap bodohnya aku merindukan kematian
sedang hidup adalah lebih indah
mengapa harus mati demi cinta
sedangh cinta itu adalah gelombang birahi.
Percuma...
aku harus tegar dan tersenyum
tanpa rindukan kematian.


D35UP1D, 10 Oktober 2009

UNTUK SAUDARAKU DI PADANG

Ini lagu Tuhan yang di sanandungkan kepada kita
meski perih menyayat-nyayat
dan ratusan nyawa hilang tak berbekas
tapi ini lagu cinta Tuhan
bahwa Dia selalu menyayangi kita
agar kita tak melupakan diriNya
yang mungkin kian raib dari kehidupan kita

Tersenyumlah Saudaraku...
aku tahu perihnya hatimu dan aku rasakan itu
dan kau adalah yang terhebat
sebab Tuhan tak pernah lupakanmu
sehingga kesadaran senantiasa membalutmu penuh rahmat

Bangkitlah saudaraku...
biarkan puing-puing mengkacai hatimu
bahwa kita tak seberapa
sujudkan kepalamu suadaraku
bersyukurlah bahwa cinta Tuhan masih tak luntur

Dari jauh, lewat nadi tanah ibu dan darah yang mengalir
semai kalimat kudus selalu kami keluh
semoga kalian diberi ketabahan
atas duka laramu

De Supid

SENANDUNG API

Sunyi malam merajutku menjadi selendang ilusi
pada sayap-sayap malaikat
diantara bulu-bulunya yang putih
aku melayang menembus keheningan
aku melepas kosong
nyanyian senandung api berkobar dibumi
aku meghayati
lirih liriknya yang penuh duka
dan kusaksikan...
roh-roh dengan deraian air mata menyesali
kisah selanjutnya bagi darah mengalir
benarkah mereka akan menemukan waktu
yang layak untuk dinanti jaraknya
bagi hebatnya penderitaan.

De Supid

KALIAN PERGILAH

Mengapa menjadi teroris di negeri saudara sendiri
itukah jihad....?
menghilangkan nyawa saudara sendiri yang tak berbahaya
itukah nurani....?
tanpa ada iba untuk merasa manusia

Ah...aku tak paham
aku merasa itu bukan saudaraku
sebab saudaraku adalah pembawa kedamaian
apalagi untuk sesama muslim

Ini negeriku......
merah darahku dan putih tulangku
pergi kalian dari tanah ibuku tercinta
jangan kau bangun teror yang meresahkan bangsa lagi

Dan.....
jika kau pen_jihad yang sejati
ucapkan Allahu Akbar.....
berangkatlah kePelistina
disana......
suadara-saudara kita membutuhkan kita
bukan negeriku tercinta ini
yang harus kau cabik-cabik.


De Supid

Minggu, 04 Oktober 2009

DUKA IBU

Ketika alam tak lagi bersahabat dengan kita
inilah duka terperih yang harus kita nikmati
gempa......
gempa......
gempa......
entah apa lagi...?
siapa yang akan disalahkan
air mata
darah
keringat
mengalir membentuk sungai duka
dan kita mandi di arusnya
setiap saat dalam lara
duka negeri tercinta.