Aku asah pada sebongkah batu nan cadas
dengan air darah sukma yang telah puas aku reguk
tak kuhentikan meski sekedip mata
sampai matahari bertekuk lutut di kilaunya
Ini celuritku
bertahun aku asah tanpa terhenti
meski ke elokan mengalahkan purnama penuh
lihat baja hatinya di tajam celuritku
pada sehelai rambut lepas tak terasa
Tajam....
siap menebas rimbun rindumu yang membelukar
menjadi taman nan indah
ini celuritku yang aku asah tajam
untuk membunuh diriku sendiri
dari cinta selainmu
D35UP1D
Puisimu bagus kawan, tp Celuritnya kira2 bs gk dgnti Kapak ?? hehe...
BalasHapusKalau kapak jadi Wiro Sableng kawan...hahah
BalasHapusterima kasih