Kemenyan aku bakar
hati kecilku berteriak lantang
" tak ada cinta yang tak tumbuh di hati
batu karangpun berlobang oleh air
masihkah kau undang keputusasaan....? "
Aku diam
bagai malam merajut mimpi-mimpi
celoteh penghuni malam yang terdengar
Aku buka kitab mantraku
jiwaku berteriak lantang
" dimana kau letakkan logikamu tentang cinta
hakekat cinta adalah nafsu birahi
dan senyum serta ketabahan adalah mantra terindah
menuju keihklasan cinta
masihkah kau keluhkan keputusasaan...? "
Aku diam lagi
aku panjangkan akalku menembus langit
aku telusuri debar demi debar rindu
malampun kian tua....
" Haruskah aku menyerah "
begitu bisiik hatiku
Tidak.....
aku bakar kemenyan dengan api matra
pada asap wangi yang membumbung
aku ucapkan...
" selamat tinggal keputusasaan ...."
Aku diam yang ketiga
dalam terlentang aku panggil namanya
dan sebisik sesal
" maafkan aku sayang....."
Tiba-tiba suara adzan berkumandang
aku bangun....
aku pandangi keputusaan menjadi arang
dan akupun tersenyum dengan sebisik kata
" besok matahari masih bersinar..."
D35UP1D
21 April 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar