Kepada kekasihku
jauh dipuncak yang tidak pernah dimengerti
pahami hatiku dari balautan halimun
agar terbuka keindahan cahaya
ketika matahari menebar sejuta cinta
Itulah aku, sang matahari
yang tak pernah kau akui keberadaanku
cukup lelah sudah aku bertahan
menanti senyum ikhlas dari bibirmu
namun senyum hambar bermakna perih
kerap kali tersungging dibibirmu
Buka api yang aku kobar
atau nafsu yang membara
hanya ikhlas cinta tanpa busana
bertaruh hidup dalam genggaman
Kini semua harus aku tuliskan
pada langit dibingkai awan berarak
bahwa telah cukup bertahan
menadah cinta ikhlas darimu
Maaf aku harus pergi
memanggul luka mengitari dunia
dan berkata pada kebebasan
bahku " Bukan Kekasihmu Lagi "
Cangkreng, 6 September 2009
De Supid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar